Text
Pemanfaatan Limbah Sekam Padi dan Minyak Jelantah Untuk Pembuatan Bioplastik
Masalah limbah plastik semakin tahun semakin sulit untuk ditangani. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menangani limbah tersebut adalah dengan mengganti plastik sintetik dengan bioplastik. Indonesia memiliki potensi limbah sekam padi dan minyak jelantah yang tinggi, limbah tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah selulosa dari sekam padi dan gliserol dari minyak jelantah bisa digunakan untuk bahan baku pembuatan bioplasik dan untuk mengetahui berapa perbandingan opti,u, slulosa dan gliserol dalam pembuatan bioplastik. Tahapan penelitian ini adalah ekstraksi slulosa dari sekam padi, pembuatan gliserol dari minyak jelantah dan pembuatan dua variasi bioplastik. Bioplastik pertama dari selulosa dan gliserol dengan perbandingan 1:4. 1, 2:4; 1, 4:4; 1:6; 1, 2:6 dan 1.4:6 (b/v). Bioplastik kedua menggunakan perbandingan selulosa dan gliserol yang sama seperti bioplastik pertama tetapi ditambahkan kitosan sebanyak 30 ml. Parameter yang diukur adalah uji ketahanan terhadap air, sifat orgonoleftik bioplastik (tekstur, bau dan warna), dan biodegradabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa selulosa dari sekam padi dan gliserol dari minyak jelantah bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik, tetapi hasilnya kurang maksimal apabila tidak ditambahkan kitosan. Perbandingan optimum selulosa dan gliserol dalam pembuatan bioplastik terdapat pada bioplastik yang ditambahkan kitosan dengan perbandingan 1:4 (b/v). Hasil ini berdasarkan rata-rata hasil uji organoleptik yang mempunyai tekstur sedikit kasar, beraroma sedikit berbau dan memiliki warna sedikit bening, juga berdasarkan uji biodegradasi dengan hasil persen kehilangan baerat sebesar 80% dan waktu degradasi paling cepat selama 8 hari.
Kata Kunci : Bioplastik, Selulosa, Gliserol, Organoleptik, Biodegradasi.
TKIM.190002 | TKIM 319 VEB p | My Library | Available |
No other version available